Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Rasa yang Terpendam Dalam Tasbih

‘Aku menyukainya. Mungkin aku sekarang malah sudah mempunyai rasa yang lebih dalam dari sekedar menyukai. Tapi sepertinya dia tidak mempunyai perasaan yang sama denganku. Bagaimana dia bisa mempunyai perasaan yang sama jika dia saja tidak pernah melirikku walau aku berada di hadapannya, tidak pernah berbicara denganku kecuali aku yang memulai duluan, dan juga tidak pernah tersenyum kecuali jika aku yang duluan memulai. Dia berbeda dari semua perempuan yang pernah kusukai. Dia satu-satunya perempuan yang aku tidak berani mendekatinya apalagi modus, tidak seperti mantan pacarku dahulu yang selalu aku modusin. Rasanya segan sekali, bahkan hanya sekedar untuk menyapanya. Untuk berbicara dengannya saja, aku membutuhkan keberanian yang luar biasa dan itu pun aku bersusah payah merangkai kata dan topik yang tepat sehingga dia bisa menerima. Aku tidak ingin menyerah, aku ingin mendapatkannya, tapi aku tidak tahu, disisi lain aku seperti tidak pantas untuknya, selain itu aku bukan tipenya. Aku

Dilema Kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Memang Karena Cinta Atau Hanya Pelarian Saja?

Dunia perkuliahan bisa jadi merupakan awal dari kebijakan menentukan masa depan. Sebelum menyandang status sebagai mahasiswa, kita akan dihadapkan oleh serangkaian dilema dalam memilih jurusan yang tepat. Mulai dari keinginan orang tua, keinginan kita, ikut-ikutan milih jurusan favorit, ikut-ikutan teman SMA, sampai pada alasan “Yang penting kuliah, biar nggak keliatan nganggur.” Karena dilema itu pula, bahkan kita lupa pada cita-cita yang dulu kita gantung tinggi di ranting pohon sudut lokal ketika masih kelas 1 SD. Ketika ditanya, “Apa cita-citamu?” Dengan sangat yakin, wajah polos kita menjawab, “Dokter” “Polisi” “Pilot” “Guru” “Artis” “Tentara” Namun, semakin usia bertambah, banyak dari kita yang lupa pada cita-cita itu. Mungkin karena berkurangnya minat, atau karena harus menghadapi realita yang memang nggak kita pikirkan dari awal. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia memang nggak begitu difavoritkan oleh kebanyakan orang dan calon mahasiswa. Mereka menganggap ba
Dan aku semakin merindukanmu, karena aku tau untuk esok dan keesokan harinya, aku tidak akan pernah bisa lagi bertemu denganmu Untuk kamu yang setiap detik demi detik selalu terbayang dalam hati dan benakku. Mungkin sebentar lagi kita akan berpisah. Mungkin kita akan dipisahkan oleh jarak, ruang, dan waktu tapi percayalah hati ini akan selalu untukmu. Kamu harus percaya bahwa suatu saat kita akan di pertemukan kembali  tentu saja dengan keadaan lebih baik dari saat ini. Biarkan asa ini selalu memelukmu dari jauh dalam bentuk doa.  Janganlah kau bersedih. Jangan biarkan air matamu membuatku tidak rela untuk melepasmu. Simpan saja untuk kebahagiaan kita berdua. “Yaa Allah kristalkan rinduku ini menjadi sebentuk doa yang akan mempersatukan kita kembali dalam langkah yang lebih baik” Special for F’s

Jika Esok Dimulai tanpa Diriku

Jika esok dimulai tanpa diriku, Apakah kau berharap aku kembali? Seperti aku merindukanmu dalam setiap detik-detik perjalanan hidupku Mungkin melupakanku tidak sulit bagimu Karena kenangan akan menggantikanku seperti angin Dan aku sangat berharap kau takkan sedih Tapi bila ini terlalu berat Lihatlah aku, aku mungkin tidak terlihat Tetapi setiap kali kau memikirkanku, aku akan selalu berada di hatimu Jadi kau harus percaya kalau semua akan baik-baik saja. Jika esok dimulai tanpa diriku Apakah kebahagiaanmu akan lebih sempurna? Karena aku tidak pernah bisa menjadi orang yang berarti di matamu Dan karena aku tidak mampu memberikan yang terbaik untukmu Jika esok dimulai tanpa diriku Hari ini, rasanya aku ingin berlari ke arahmu Aku tidak ingin hari esok Karena aku tahu, aku tidak bisa meninggalkanmu Meskipun aku tetap berjalan menjauh darimu Tapi bila esok tidak datang karena waktu berhenti Aku berharap ini memang terjadi Aku berpikir tentang hari-hari kemarin, hari-

“A Little Fact About Melancholist”

Pada kesempatan ini, saya akan mengemukakan beberapa fakta yang sudah saya saring dari beberapa informasi dan yang pasti dari pemikiran saya sendiri mengenai seorang melankolis. Karena jujur saya sendiri adalah seorang melankolis. Banyak orang yang bilang kalau pribadi melankolis adalah pribadi yang kurang bisa merasakan perasaan bahagia di dunia ini. Eits, itu ternyata salah besar lho! Ini nih beberapa hal yang membantu untuk mengenali pribadi melankolis lebih dalam. Berikut beberapa faktanya, check it out! Seorang melankolis itu bukanlahseorang yang lemah, pemurung, dan tidak bisa menikmati indahnya hidup. Justru sebenarnya seorang melankolislah yang paling menikmati hidup. Mengapa? Karena seorang melankolislah yang sangat mengerti akan keindahan estetika kehidupan.  Dialah bibit dari suatu kesempurnaan dan keindahan di dunia. Tanpa seorang melankolis, dunia ini akan hancur sama seperti tidak mempunyai jiwa lagi. Tetapi terkadang kelemahan seorang  melankolis adalah dia j