Langsung ke konten utama

Jika Esok Dimulai tanpa Diriku

Jika esok dimulai tanpa diriku,
Apakah kau berharap aku kembali?
Seperti aku merindukanmu dalam setiap detik-detik perjalanan hidupku
Mungkin melupakanku tidak sulit bagimu
Karena kenangan akan menggantikanku seperti angin
Dan aku sangat berharap kau takkan sedih
Tapi bila ini terlalu berat
Lihatlah aku, aku mungkin tidak terlihat
Tetapi setiap kali kau memikirkanku, aku akan selalu berada di hatimu
Jadi kau harus percaya kalau semua akan baik-baik saja.

Jika esok dimulai tanpa diriku
Apakah kebahagiaanmu akan lebih sempurna?
Karena aku tidak pernah bisa menjadi orang yang berarti di matamu
Dan karena aku tidak mampu memberikan yang terbaik untukmu

Jika esok dimulai tanpa diriku
Hari ini, rasanya aku ingin berlari ke arahmu
Aku tidak ingin hari esok
Karena aku tahu, aku tidak bisa meninggalkanmu
Meskipun aku tetap berjalan menjauh darimu
Tapi bila esok tidak datang karena waktu berhenti
Aku berharap ini memang terjadi
Aku berpikir tentang hari-hari kemarin, hari-hari yang baik dan buruk
Jika aku bisa menghidupkan hari kemarin, walaupun hanya sebentar saja
Aku ingin menceritakan perasaanku yang sesungguhnya
Dan mengatakan banyak hal yang tak pernah sempat kuucapkan padamu

Jika esok dimulai tanpa diriku
Kuharap ada seseorang yang menggantikanku
Mendengarkan ceritamu
Orang yang penuh perhatian dan mengerti dirimu seperti aku
Menyukaimu apa adanya dan tidak pernah meninggalkanmu dalam kesendirian

Jika esok dimulai tanpa diriku
Aku mungkin akan menangis
Karena ini terlalu menyakitkan
Tapi bila ini yang terbaik
Aku mengharapkan kebahagiaan itu selalu ada untukmu

Dan jika esok dimulai tanpa diriku,
Menurutmu, apakah ini jalan yang terbaik?

Note : Untuk dirimu yang mungkin saat ini diri kita sedang terpisahkan oleh ruang dan waktu bahkan hatimu pun mungkin sekarang sedang jauh di ujung sana. Maafkan aku bila kau menjadi seperti ini karena puisi ini. Puisi ini yang memberikan dorongan untuk bisa kuat. Maaf bila puisi ini malah menyakiti hatimu. Mungkin suatu saat aku akan mencoba memperbaiki segalanya. Semoga kita tidak dipisahkan dengan cara buruk. So forgive me,  I'm sorry 

Note 2 : Maaf ya bila aku sudah terlanjur salah paham duluan. Padahal kau tidak marah padaku.  Tapi terima kasih sudah mau jujur. Terima kasih telah menghargai semua yang aku sudah aku kasih.  (F's)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Memang Karena Cinta Atau Hanya Pelarian Saja?

Dunia perkuliahan bisa jadi merupakan awal dari kebijakan menentukan masa depan. Sebelum menyandang status sebagai mahasiswa, kita akan dihadapkan oleh serangkaian dilema dalam memilih jurusan yang tepat. Mulai dari keinginan orang tua, keinginan kita, ikut-ikutan milih jurusan favorit, ikut-ikutan teman SMA, sampai pada alasan “Yang penting kuliah, biar nggak keliatan nganggur.” Karena dilema itu pula, bahkan kita lupa pada cita-cita yang dulu kita gantung tinggi di ranting pohon sudut lokal ketika masih kelas 1 SD. Ketika ditanya, “Apa cita-citamu?” Dengan sangat yakin, wajah polos kita menjawab, “Dokter” “Polisi” “Pilot” “Guru” “Artis” “Tentara” Namun, semakin usia bertambah, banyak dari kita yang lupa pada cita-cita itu. Mungkin karena berkurangnya minat, atau karena harus menghadapi realita yang memang nggak kita pikirkan dari awal. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia memang nggak begitu difavoritkan oleh kebanyakan orang dan calon mahasiswa. Mereka menganggap ba

“A Little Fact About Melancholist”

Pada kesempatan ini, saya akan mengemukakan beberapa fakta yang sudah saya saring dari beberapa informasi dan yang pasti dari pemikiran saya sendiri mengenai seorang melankolis. Karena jujur saya sendiri adalah seorang melankolis. Banyak orang yang bilang kalau pribadi melankolis adalah pribadi yang kurang bisa merasakan perasaan bahagia di dunia ini. Eits, itu ternyata salah besar lho! Ini nih beberapa hal yang membantu untuk mengenali pribadi melankolis lebih dalam. Berikut beberapa faktanya, check it out! Seorang melankolis itu bukanlahseorang yang lemah, pemurung, dan tidak bisa menikmati indahnya hidup. Justru sebenarnya seorang melankolislah yang paling menikmati hidup. Mengapa? Karena seorang melankolislah yang sangat mengerti akan keindahan estetika kehidupan.  Dialah bibit dari suatu kesempurnaan dan keindahan di dunia. Tanpa seorang melankolis, dunia ini akan hancur sama seperti tidak mempunyai jiwa lagi. Tetapi terkadang kelemahan seorang  melankolis adalah dia j

My Worst Suspense Day

Halo sahabat blogger^^ Hari ini adalah sidang Student Research. Wow it's so fabulous! Deg-deg'an sudah dari pagi. Karena ini menyangkut dengan kenaikan kelas huufft. Selain rasa tegang, rasa s sedih pun ikut menggelayuti pikiranku. Yeaah I'm feel alone. So bad today. I'm missing my best friend too much. When she comes back? Aaah beginilah rasanya ditinggal sahabat. Kapan dia masuk sekolah lagi ya? Sedih rasanya tidak ada yang bisa diajak bercanda dan curhat lagi. And I'm so sick again. Dizzy head! Maag kambuh woah that a worst day but I must be cheerful and be proud to my parents. Okay bye sahabat blogger, pokoknya harus semangat lha, HWAITING!!! \^0^/ Salam blogger~