Langsung ke konten utama

“Kembali Pulang...”




Debur ombak menyapu lembut hamparan pasir putih.
Air laut biru terang seakan menyatu dengan langit.
Angin berdesir lembut memecah keheningan.
Desikan dedaunan seakan menggores kalbu.
Rasa rindu ini seakan menyeruak masuk menembus dadaku.
Hingga ia semakin mencengkramku semakin dalam.
Nafasku seolah tertahan dalam sunyinya malam.
Berjuta bayanganmu seakan memenuhi kepalaku.
Mengingat beribu kenangan yang pernah kita lalui bersama.
Hasratku ingin kembali membawaku menemuimu.
Bawa aku pulang!
Di rumah kita semua.
Di tempat yang seharusnya aku berada.
Kini aku hanya bisa menunggu kedatangan dirimu untuk menjemputku.
Waktu terasa bergulir lama saat menunggumu.
Cepat bawa aku pulang!
Jangan ulurkan waktu lagi.
Aku ingin segera berada di tempat yang membuatku bisa bernafas dengan lega.
Hingga hujan pun turun perlahan-lahan.
Wajah kalian berada disana.
Rasanya aku ingin sekali berlari kearah kalian.
Pelukan hangat langsung terasa.
Akhirnya aku bisa pulang kembali bersama kalian.
Papa dan Mama tercinta...

By : Noor Vitria Ayu (XI IPS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Memang Karena Cinta Atau Hanya Pelarian Saja?

Dunia perkuliahan bisa jadi merupakan awal dari kebijakan menentukan masa depan. Sebelum menyandang status sebagai mahasiswa, kita akan dihadapkan oleh serangkaian dilema dalam memilih jurusan yang tepat. Mulai dari keinginan orang tua, keinginan kita, ikut-ikutan milih jurusan favorit, ikut-ikutan teman SMA, sampai pada alasan “Yang penting kuliah, biar nggak keliatan nganggur.” Karena dilema itu pula, bahkan kita lupa pada cita-cita yang dulu kita gantung tinggi di ranting pohon sudut lokal ketika masih kelas 1 SD. Ketika ditanya, “Apa cita-citamu?” Dengan sangat yakin, wajah polos kita menjawab, “Dokter” “Polisi” “Pilot” “Guru” “Artis” “Tentara” Namun, semakin usia bertambah, banyak dari kita yang lupa pada cita-cita itu. Mungkin karena berkurangnya minat, atau karena harus menghadapi realita yang memang nggak kita pikirkan dari awal. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia memang nggak begitu difavoritkan oleh kebanyakan orang dan calon mahasiswa. Mereka menganggap ba

“A Little Fact About Melancholist”

Pada kesempatan ini, saya akan mengemukakan beberapa fakta yang sudah saya saring dari beberapa informasi dan yang pasti dari pemikiran saya sendiri mengenai seorang melankolis. Karena jujur saya sendiri adalah seorang melankolis. Banyak orang yang bilang kalau pribadi melankolis adalah pribadi yang kurang bisa merasakan perasaan bahagia di dunia ini. Eits, itu ternyata salah besar lho! Ini nih beberapa hal yang membantu untuk mengenali pribadi melankolis lebih dalam. Berikut beberapa faktanya, check it out! Seorang melankolis itu bukanlahseorang yang lemah, pemurung, dan tidak bisa menikmati indahnya hidup. Justru sebenarnya seorang melankolislah yang paling menikmati hidup. Mengapa? Karena seorang melankolislah yang sangat mengerti akan keindahan estetika kehidupan.  Dialah bibit dari suatu kesempurnaan dan keindahan di dunia. Tanpa seorang melankolis, dunia ini akan hancur sama seperti tidak mempunyai jiwa lagi. Tetapi terkadang kelemahan seorang  melankolis adalah dia j

My Worst Suspense Day

Halo sahabat blogger^^ Hari ini adalah sidang Student Research. Wow it's so fabulous! Deg-deg'an sudah dari pagi. Karena ini menyangkut dengan kenaikan kelas huufft. Selain rasa tegang, rasa s sedih pun ikut menggelayuti pikiranku. Yeaah I'm feel alone. So bad today. I'm missing my best friend too much. When she comes back? Aaah beginilah rasanya ditinggal sahabat. Kapan dia masuk sekolah lagi ya? Sedih rasanya tidak ada yang bisa diajak bercanda dan curhat lagi. And I'm so sick again. Dizzy head! Maag kambuh woah that a worst day but I must be cheerful and be proud to my parents. Okay bye sahabat blogger, pokoknya harus semangat lha, HWAITING!!! \^0^/ Salam blogger~